Dzikir Chemistry
Kehidupan adalah tanggung jawab kesendirian Anda, mau menjadi ”sholeh” atau ”salah”, itu pilihan Anda. Setiap yang hidup pasti merasakan ”mati”, menjadi khusnul khotimah atau su’ul khotimah itu pilihan Anda. Setiap yang hidup juga sudah dipastikan rizkinya, mau menjemput atau menunggu, itu pilhan Anda. Yang pasti kemuliaan dan beban datang secara ”bersamaan” saat memilih. Anda tidak dapat meminta tanggung jawab orang lain untuk ”evolusi” Anda sendiri. Anda sendirilah yang bertanggung jawab dan inilah berkah yang terselubung! Evolusi sadar tidak perlu dimulai pada orang tertentu, ia dimulai hanya kalau Anda telah memilih untuk memulai. Jadi, seluruh tanggung jawab ada pada Anda. Dan Anda berdiri sendiri, benar-benar sendiri. Ini yang harus dimengerti sejelas-jelasnya. Semakin Anda menyadari ini, makin kuat kepekaan Anda akan kemandirian Anda. Dan hanya dengan kesendirian, Anda mengalami pencerahan. Anda bisa melepas sesuatu seratus satu kali, namun jika pola dasarnya tidak berubah, Anda akan kembali seperti semula. Saat berpuasa, Anda bisa “menahan” marah, namun ketika tidak berpuasa Anda kembali “tenggelam” dalam marah. Apa yang sebenarnya terjadi? Mungkin proses puasa kita sebatas “sublimasi” keinginan, bukan “tranformasi” kesadaran. Dengan tranformasi, apapun pola dasar Anda akan mengalami “evolusi” dan menyatu dalam “inner blossoming” yang selalu tumbuh dan membawa “aura positif". Ada kebahagiaan mendalam, saat irama tubuhnya selaras dengan alam, saat kesadarannya menyatu dengan Tuhannya. Inilah keharmonisan yang melahirkan "taqwa". Saat itu “taqwa” telah menjadi pola dasar baru yang dimengerti. Ketaqwaan tidak datang dari proses “kolektif”, melainkan "pertumbuhan" dalam tanggung jawab kesendirian.